Isen - isen Batik

Isen - isen

Berfungsi sebagai pengisi atau pelengkap ornamen. Berbentuk kecil dan sederhana misalnya berupa titik-titik. Isen yang masih berkembang sampai saat ini antara lain adalah cecek-cecek, cecek pitu, sisik melik, cecek sawut, cecek sawut daun, herangan, sisik, gringsing, sawut, galaran, rambutan dan rawan, sirapan, cacah gori.



Isen - isen Batik
ReadmoreIsen - isen Batik

Ornamen Pokok Tradisional Klasik Batik

Ornamen
Merupakan unsur pokok dalam motif berupa gambar dengan bentuk tertentu yang berukuran cukup besar atau dominan dalam sebuah pola.Ornamen ini juga disebut ornamen pokok.

Berikut adala ornamen-ornamen pokok tradisional klasik dan penjelasannya :

Meru, Pohon Hayat, Tumbuhan, Garuda, Burung, Candi atau Perahu (Bangunan), Lidah Api, Naga, Binatang dan Kupu-kupu.

Ornamen Pokok Tradisional Klasik Batik

ReadmoreOrnamen Pokok Tradisional Klasik Batik

Makna dan Filosofi Motif Batik Liris


Motif Batik Liris

Motif ini mengandung makna ketabahan dan harus tahan menjalani hidup prihatin biarpun dilanda hujan dan panas. Orang yang berumah tangga, apalagi pengantin baru, harus berani dan mau hidup prihatin ketika banyak halangan dan cobaan. Ibaratnya tertimpa hujan dan panas, tidak boleh mudah mengeluh. Segala halangan dan rintangan itu harus bisa dihadapi dan diselesaikan bersama-sama. Suami atau istri merupakan bagian hidup di dalam rumah tangga. Jika salah satu menghadapi masalah, maka pasangannya harus ikut membantu menyelesaikan, bukan justru menambahi masalah. Misalkan, bila suami sedang mendapat cobaan tergoda oleh perempuan lain, maka sang istri harus bisa bijak mencari solusi dan mencari penyelesaian permasalahan. Begitu pula sebaliknya, jika sang istri mendapat godaan dari lelaki lain,  tentu suami harus bersikap arif tanpa harus menaruh curiga yang berlebihan sebelum ditemukan bukti.
ReadmoreMakna dan Filosofi Motif Batik Liris

Makna dan Filosofi Motif Batik Truntum



Motif Batik Truntum

Motif batik truntum diciptakan oleh Kanjeng Ratu Kencana (Permaisuri Sunan Paku Buwana III), bermakna cinta yang tumbuh kembali. Beliau menciptakan motif ini sebagai simbol cinta yang tulus tanpa syarat, abadi, dan semakin lama  terasa semakin subur berkembang (tumaruntum). Kain motif truntum biasanya dipakai oleh orang tua pengantin pada hari pernikahan. Harapannya adalah agar cinta kasih yang tumoruntum ini akan menghinggapi kedua mempelai. Kadang dimaknai pula bahwa orang tua berkewajiban untuk “menuntun” kedua mempelai  untuk memasuki kehidupan baru.
ReadmoreMakna dan Filosofi Motif Batik Truntum

Makna dan Filosofi Motif Batik Tambal

Motif Batik Tambal

Ada kepercayaan bahwa bila orang sakit menggunakan kain ini sebagai selimut, maka ia akan cepat sembuh. Tambal artinya menambah semangat hari. Dengan semangat baru itu diharapkan harapan baru akan muncul sehingga kesembuhan mudah didapat. Selain itu, dengan kehadiran para penjenguk, diharapkan si sakit tidak merasa ditinggalkan dan memiliki banyak saudara sehingga keinginan untuk sembuh semakin besar.
ReadmoreMakna dan Filosofi Motif Batik Tambal